Manusia dan Kebutuhan Batin-nya
DIBUAT OLEH:
NAMA : DIMAS WAHYU ARIFIAWAN
NPM: 32413525
KELAS: 1 ID06
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Apipudin, S.Th.I.,MA.Hum
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya,
saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dalam penyelesaian
tugas ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, saya telah
berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang semaksimal mungkin
dan sesuai dengan harapan.
Maka
dari itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tugas ini.
Semoga
apa yang disajikan dalam tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya dan semua pihak
yang telah membaca.
PENDAHULUAN
Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai
makhluk hidup yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain.
Semua makhluk hidup diciptakan untuk dapat berpikir, namun tidak hanya dapat
berpikir, manusia juga diberikan akal untuk berpikir lebih lanjut dan dapat
menentukan keputusan dengan tepat.
Selain akal, manusia diciptakan untuk hidup
bersosial. Ini merupakan suatu kebutuhan bagi manusia. Hal inilah yang membuat
penulis tertarik untuk membahas manusia dengan kebutuhan-nya.
MANUSIA DAN KEBUTUHAN BATIN-NYA
Manusia diciptakan untuk hidup bersosial
antar manusia lainya. Manusia tidak akan bisa bertahan hidup tanpa bantuan
makhluk social lainya. Mengapa penulis katakan demikian? Disini penulis akan
membahas beberapa kebutuhan manusia untuk mengerjakan sesuatu.
1.
Makhluk Sosial Lainya
Manusia
sangat membutuhkan sosok makhluk lainya untuk hidup bersosial, antara lain
masyarakat yang berada disekitarnya. Mereka dapat berupa orang tua atau
teman-teman mereka. Tentu semua manusia memiliki orang tua di hidup mereka.
Tanpa disadari juga manusia akan mendapatkan teman di kehidupan mereka,
walaupun masing-masing individu memiliki jumlah dan sikap teman yang berbeda.
Berhubung
banyaknya peran lain yang mengisi kehidupan manusia, tentu saja harus ada
timbal balik. Mengapa harus ada timbal balik? Tentu saja karena setiap manusia
mempunyai perasaan. Jika tidak ada timbal balik diantara manusia, maka suatu
hubungan tidak akan terjalin dengan baik.
Suatu
hubungan yang baik sangatlah penting, karena dengan baiknya suatu hubungan
tidak akan ada rasa terpaksa untuk saling membantu untuk melakukan sesuatu.
2.
Niat
Dalam melaksanakan sesuatu, tentu saja
semua diawali dengan sebuah niat. Niat muncul ketika manusia memiliki sebuah
keinginan untuk melaksanakan sesuatu berupa suatu pencapaian ataupun untuk
mendapatkan sesuatu. Niat dapat diumpamakan seperti janji kepada diri sendiri
untuk menyelesaikan atau mengerjakan sesuatu. Dengan adanya niat, manusia akan
selalu ingat tentang apa yang ingin dilaksanakan.
3.
Motivasi
Setelah niat, dalam mengerjakan sesuatu
manusia biasanya mempunyai motivasi mengapa mereka melaksanakan suatu
pekerjaan. Seperti contohnya seorang anak kecil yang ingin seperti idolanya,
bahkan orang dewasa pun masih mempunyai motivator dalam hidupnya.
Tidak hanya berupa orang lain, motivasi
juga dapat berupa impian. Misalkan saja seorang yang ingin terkenal, ingin kaya
dan lain-lain. Hal ini membangun manusia untuk termotivasi untuk melaksanakan
sesuatu.
4.
Kepercayaan
Manusia membutuhkan kepercayaan dalam
melaksanakan sesuatu. Sebuah kepercayaan dari orang lain akan membuat kita
“pede” dalam melaksanakan sesuatu. Dengan adanya kepercayaan dari orang lain
manusia akan yakin dan akan mempunyai tanggung jawab yang lebih. Tidak hanya
itu, dengan memberikan suatu kepercayaan, tanpa disadari kita juga membantu
dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Namun apa yang akan terjadi jika tidak
adanya kepercayaan dari orang lain? Apakah ini akan membuat seseorang putus
asa? Ya, memang hal ini bisa terjadi. Namun janganlah berputus asa terlalu
cepat. Yang harus dilakukan adalah percaya diri. Tanpa adanya kepercayaan dari
orang lain manusia akan terdorong mentalnya untuk membuktikan bahwa mereka bisa
melakukan sesuatu hal. Namun kembali ke individu masing-masing bagaimana mereka
menyikapinya karena tidak semua manusia memiliki sifat yang sama.
Untuk itu marilah kita sebagai makhluk social
untuk membantu satu sama lain dalam menjalankan sesuatu baik penting maupun
tidak, karena jika begitu, kita juga akan mendapatkan timbal balik yang
setimpal.a
PENUTUP
Deimikianlah
makalah yang dapat penulis buat. Jika ada kata yang kurang berkenan maupun
kesalahan dalam penulisan, penulis mohon maaf karena kesempurnaan hanyalah
milih Allah SWT.
Kritik dan
saran sangat penulis harapkan untuk memotivasi dalam membuat makalah-makalah
berikutnya.
PENULIS
Dimas
Wahyu Arifiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar