Pages

Selasa, 28 Januari 2014

ILMU BUDAYA DASAR 4


Manusia dan Kebutuhan Batin-nya








DIBUAT OLEH:
NAMA : DIMAS WAHYU ARIFIAWAN
NPM: 32413525
KELAS: 1 ID06


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013


Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Apipudin, S.Th.I.,MA.Hum


KATA PENGANTAR

        
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dalam penyelesaian tugas ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, saya telah berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan.
Maka dari itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini.
Semoga apa yang disajikan dalam tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya dan semua pihak yang telah membaca.


PENDAHULUAN

Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk hidup yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Semua makhluk hidup diciptakan untuk dapat berpikir, namun tidak hanya dapat berpikir, manusia juga diberikan akal untuk berpikir lebih lanjut dan dapat menentukan keputusan dengan tepat.
Selain akal, manusia diciptakan untuk hidup bersosial. Ini merupakan suatu kebutuhan bagi manusia. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas manusia dengan kebutuhan-nya.

MANUSIA DAN KEBUTUHAN BATIN-NYA

Manusia diciptakan untuk hidup bersosial antar manusia lainya. Manusia tidak akan bisa bertahan hidup tanpa bantuan makhluk social lainya. Mengapa penulis katakan demikian? Disini penulis akan membahas beberapa kebutuhan manusia untuk mengerjakan sesuatu.

1.             Makhluk Sosial Lainya
Manusia sangat membutuhkan sosok makhluk lainya untuk hidup bersosial, antara lain masyarakat yang berada disekitarnya. Mereka dapat berupa orang tua atau teman-teman mereka. Tentu semua manusia memiliki orang tua di hidup mereka. Tanpa disadari juga manusia akan mendapatkan teman di kehidupan mereka, walaupun masing-masing individu memiliki jumlah dan sikap teman yang berbeda.
Berhubung banyaknya peran lain yang mengisi kehidupan manusia, tentu saja harus ada timbal balik. Mengapa harus ada timbal balik? Tentu saja karena setiap manusia mempunyai perasaan. Jika tidak ada timbal balik diantara manusia, maka suatu hubungan tidak akan terjalin dengan baik.
Suatu hubungan yang baik sangatlah penting, karena dengan baiknya suatu hubungan tidak akan ada rasa terpaksa untuk saling membantu untuk melakukan sesuatu.

2.             Niat
Dalam melaksanakan sesuatu, tentu saja semua diawali dengan sebuah niat. Niat muncul ketika manusia memiliki sebuah keinginan untuk melaksanakan sesuatu berupa suatu pencapaian ataupun untuk mendapatkan sesuatu. Niat dapat diumpamakan seperti janji kepada diri sendiri untuk menyelesaikan atau mengerjakan sesuatu. Dengan adanya niat, manusia akan selalu ingat tentang apa yang ingin dilaksanakan.

3.             Motivasi
Setelah niat, dalam mengerjakan sesuatu manusia biasanya mempunyai motivasi mengapa mereka melaksanakan suatu pekerjaan. Seperti contohnya seorang anak kecil yang ingin seperti idolanya, bahkan orang dewasa pun masih mempunyai motivator dalam hidupnya.
Tidak hanya berupa orang lain, motivasi juga dapat berupa impian. Misalkan saja seorang yang ingin terkenal, ingin kaya dan lain-lain. Hal ini membangun manusia untuk termotivasi untuk melaksanakan sesuatu.

4.             Kepercayaan
Manusia membutuhkan kepercayaan dalam melaksanakan sesuatu. Sebuah kepercayaan dari orang lain akan membuat kita “pede” dalam melaksanakan sesuatu. Dengan adanya kepercayaan dari orang lain manusia akan yakin dan akan mempunyai tanggung jawab yang lebih. Tidak hanya itu, dengan memberikan suatu kepercayaan, tanpa disadari kita juga membantu dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Namun apa yang akan terjadi jika tidak adanya kepercayaan dari orang lain? Apakah ini akan membuat seseorang putus asa? Ya, memang hal ini bisa terjadi. Namun janganlah berputus asa terlalu cepat. Yang harus dilakukan adalah percaya diri. Tanpa adanya kepercayaan dari orang lain manusia akan terdorong mentalnya untuk membuktikan bahwa mereka bisa melakukan sesuatu hal. Namun kembali ke individu masing-masing bagaimana mereka menyikapinya karena tidak semua manusia memiliki sifat yang sama.

Untuk itu marilah kita sebagai makhluk social untuk membantu satu sama lain dalam menjalankan sesuatu baik penting maupun tidak, karena jika begitu, kita juga akan mendapatkan timbal balik yang setimpal.a

PENUTUP

         Deimikianlah makalah yang dapat penulis buat. Jika ada kata yang kurang berkenan maupun kesalahan dalam penulisan, penulis mohon maaf karena kesempurnaan hanyalah milih Allah SWT.
         Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk memotivasi dalam membuat makalah-makalah berikutnya.

                                                                                 PENULIS
Dimas Wahyu Arifiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar