Pages

Selasa, 25 November 2014

Ilmu Sosial Dasar Tugas ke-2 November

Peran Mahasiswa Menolak Kemiskinan Untuk Membangun Bangsa  
A.    Kemiskinan di Sekitar Kita
Konsepsi umumkemiskinan biasanya berkaitan dengan adanyaketiadaan sumber daya ekonomi, sosial, budaya, dan politik pada masyarakattertentu. Dari beberapa aspek yang saling mengait tersebut jenis kemiskinandibagi dalam distingsi yang jelas,yaitu kemiskinan kultural,yaitu kemiskinanyang disebabkan karena kesalahan dari masyarakat itu sendiri. Dan kemiskinanstruktural, dimana pihak birokrasilah yang menyebabkan adanya kemiskinantersebut.Kemiskinan bukan saja mempengaruhi masalah ketahanan ekonominasional, melainkan juga mempengaruhi sumber daya pemuda (dalam suatumasyarakat). Di mana masalah kepemudaan sekarang ini menjadi sangat krusial.Hal ini di karenakan pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus menjadigarda depan bagi perkembangan dan kemajuan bangsa.Pendekatan yang dapatdilaksanakan untuk mencegah dan mengatasi masalah kepemudaan saat ini salahsatunya adalah mengikutserkatakan para pemuda dalam berbagai macap sector yang dikira strategis untuk meningkatkan potensi daerah maupun nasional.
 
B.     Pemuda dan Gerakan Menolak kemiskinan
Pemuda Indonesia merupakanagen of change dan agent of social control dari pembangunan Indonesia. Tetapi sebaliknya kualitas pemuda Indonesia sekarang ini mengalami pergeseran bahkan kemerosotan yangsignifikan.Tujuh permasalahan kepemudaan yang tertuang, antara lain;rendahnya akses pendidikan; kurangnya partisipasi pemuda; belum serasinyakebijakan pemuda; kemampuan kewirausahaan yang rendah; tingginya tingkat pengangguran; masalah social pemuda; rendahnya pembinaan dan pelatihan pemuda oleh pemerintah.Berbagai permasalahan generasi muda ini harusmendapat perhatian yang lebih daripemerintah. Ini di karenakan para pemudalahyang merupakan tombak berdirinya suatu bangsa.Perlu adanya kesadarankolektif untuk menjadikan peran pemuda lebih kongkret di dalam masyarakat.Para pemuda perlu adanya stimulan untuk kembali pada arah kemajuan, dan pertahanan suatu bangsa.

Ilmu Sosial Dasar Tugas ke-1 Bulan November

 Mahasiswa dan Perannya di Masyarakat
Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dimnamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.
disampaikan dalam Orientasi Kemahasiswaam di IAI Nurul Jadid th. 1999

Siapa Mahasiswa ?


Kata Mahasiswa dibentuk dari dua kata dasar yaitu “maha” dan “siswa”. Maha berarti besar atau agung, sedangkan siswa berarti orang yang sedang belajar. Kombinasi dua kata ini menunjuk pada suatu kelebihan tertentu bagi penyandangnya. Di dalam PP No. 30 Tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu (Bab I ps.1 [6]), yaitu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan / atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. (Bab II ps. 1 [1]). Dengan demikian, mahasiswa adalah anggota dari suatu masyarakat tertentu yang merupakan “elit” intelektual dengan tanggung-jawab terhadap ilmu dan masyarakat yang melekat pada dirinya, sesuai dengan “tridarma” lembaga tempat ia bernaung.

Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berada pada tataran elit karena kelebihan yang dimilikinya, yang dengan demikian mempunyai kekhasan fungsi, peran dan tanggung-jawab.

Dari identitas dirinya tersebut, mahasiswa sekaligus mempunyai tanggung jawab intelektual, tanggung jawab sosial, dan tanggungjawab moral

Bagaimana bentuk peran mahasiswa?

Minggu, 05 Oktober 2014

Pengangguran Sebagai Masalah Sosial


Latar Belakang
Masalah sosial adalah sebuah kondisi yang tidak diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, antara lain :
  • Faktor Ekonomi
  • Faktor Budaya
  • Faktor Biologis
  • Faktor Psikologis
Salah satu masalah yang belum bisa diselesaikan oleh pemerintah saat ini adalah pengangguran, semakin banyak angkatan kerja yang tidak mendapat pekerjaan dikarenakan kurangnya fasilitas lapangan kerja. Jumlah pengangguran yang masih relatif tinggi dapat mengindikasikan bahwa pendidikan tinggi tidak lagi bisa menjamin seseorang mendapat pekerjaan. Pengangguran juga dapat menimbulkan masalah sosial lainnya seperti kemiskinan.
Pengangguran dan Penyebabnya
Pengangguran atau disebut juga tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia bekerja, minimal 15 tahun. Tapi tidak semua penduduk yang berusia 15 tahun keatas merupakan angkatan kerja, orang-orang yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi tidak bisa disebut sebagai angkatan kerja, contoh : ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, dll.
Pengangguran secara umum disebabkan oleh
  • Kurangnya lapangan pekerjaan
Masih banyak lulusan perguruan tinggi atau sekolah kejuruan yang seharusnya bisa langsung mendapatkan pekerjaan menjadi pengangguran, hal ini disebabkan, belum banyak angkatan kerja di Indonesia yang ingin membuat lapangan pekerjaan sendiri (menjadi pengusaha), mayoritas dari mereka mengandalkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan.
  • Lalu banyaknya jumlah angkatan kerja setiap tahun
Ini dikarenakan jumlah penduduk yang tidak bisa dikendalikan, semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak angkatan kerja setiap tahunnya, lapangan kerja tidak bertambah, alhasil, pengangguran pun akan meningkat. Peran pemerintah sangat diperlukan untuk menekan laju peningkatan jumlah penduduk.
  • Lalu kurangnya kualitas sumber daya manusia
angkatan kerja lulusan perguruan tinggi tinggi saja tidak bisa menjamin mendapatkan pekerjaan apalagi angkatan kerja yang hanya lulusan sekolah dasar atau menengah pertama? Tidak adanya keterampilan juga salah satu penyebab pengangguran.
  • Lalu pertumbuhan penduduk yang melunjak
seperti yang sudah dijelaskan diatas, pertumbuhan penduduk mempengaruhi jumlah angkatan kerja, kalau pemerintah tidak berhasil mensosialisasikan program KB, maka ada kemungkinan pengangguran akan meningkat di tahun-tahun berikutnya.
  • Dan keterbatasan informasi yang diterima angkatan kerja
penyampaian informasi yang tidak merata juga menjadi penyebab pengangguran, akan sangat terbatas jika angkatan kerja hanya mengandalkan media koran untuk mencari pekerjaan dibandingkan angkatan kerja yang mempunyai fasilitas untuk mengakses internet atau televisi.
Menurut data BPS tahun 2013, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2013 mencapai 5,92 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2012 sebesar 6,14 persen dan TPT Februari 2012 sebesar 6,32 persen. Walaupun mengalami penurunan, pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia. Mengapa? Karena pengangguran tentu punya dampak yang negatif bagi kestabilan ekonomi negara ini.

Dampak dari pengangguran
Banyak sekali dampak negatif dari pengangguran. Dari segi ekonomi, pengangguran dapat menyebabkan penurunan pembangunan, mengapa? Karena penghasilan masyarakat yang menurun akan menurunkan pajak yang harus dibayarkan dan menurunnya pajak yang dibayarkan akan berdampak pada proses pembangunan yang berakibat tertinggalnya negara kita dengan negara lain. Pengangguran juga dapat menurunkan produtivitas dan pendapatan masyarakat yang berakibat pada penurunan pendapatan perkapita dan kemiskinan. Bukan hanya dibidang ekonomi, dari segi psikologis individu yang mengaggur pun berdampak negatif, contohnya stress, malu, hilangnya percaya diri dan lainnya. Lalu meningkatnya jumlah kriminalitas yang sebabkan oleh kemiskinan, mencuri untuk melanjutkan kehidupan, ironis tapi nyata. Dari segi sosial, kesenjangan sosial yang terlihat begitu jelas. Inilah mengapa pengangguran masih menjadi masalah penting di Indonesia.

Solusi mengatasi pengangguran
Memang pengangguran bukan masalah yang mudah untuk diselesaikan tetapi, setiap masalah pasti memiliki solusi, dan solusi tersebut tidak akan berjalan kalau hanya satu pihak yang berusaha, jadi baik dari pihak pemerintah dan angkatan kerja harus bersama-sama menyelesaikan masalah ini.
Beberapa solusi mengatasi pengangguran
  • Menurunkan biaya pendidikan
    Salah satu penyebab pengangguran adalah kurangnya kualitas angkatan kerja. Program seperti ini bisa menaikan kualitas angkatan kerja, terutama bagi masyarakat berekonomi rendah.
  • Merubah Mind-set mencari pekerjaan menjadi pembuat lapangan pekerjaan untuk para angkatan kerja
  • Membuka lapangan pekerjaan baru
  • Membangun tempat-tempat latihan keterampilan

Selasa, 28 Januari 2014

ILMU BUDAYA DASAR 4


Manusia dan Kebutuhan Batin-nya








DIBUAT OLEH:
NAMA : DIMAS WAHYU ARIFIAWAN
NPM: 32413525
KELAS: 1 ID06


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013


Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Apipudin, S.Th.I.,MA.Hum

Kamis, 09 Januari 2014

ILMU BUDAYA DASAR-3


ILMU BUDAYA DASAR
“MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP BATIK”








DIBUAT OLEH:
NAMA : DIMAS WAHYU ARIFIAWAN
NPM: 32413525
KELAS: 1 ID06


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013


Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Apipudin, S.Th.I.,MA.Hum


KATA PENGANTAR

        
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dalam penyelesaian tugas ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, saya telah berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan.
Maka dari itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini.
Semoga apa yang disajikan dalam tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya dan semua pihak yang telah membaca.


PENDAHULUAN

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang sudah ada sejak lama. Cara pembuatan yang di kerjakan dengan cara di tulis oleh tangan manusia tanpa bantuan mesin(handmade) membuat batik dikenal di seluruh pelosok Indonesia, bahkan hingga dikenal di Negara lain sampai ke benua eropa. Memang banyak Negara yang mengenal Indonesia karena keindahan batik-nya. Para turis yang berasal dari mancanegara sangat menyukai keindahan batik. Inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas batik dalam makalah kali ini.

MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP BATIK
Batik memang sudah dikenal sejak dulu. Warisan ini terus menerus diturunkan agar tidak dilupakan oleh generasi penerus bangsa Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, penduduk di Indonesia juga dengan sangat senang hati memperkenalkan batik ke Negara-negara lain. Tujuanya bukan hanya sekedar memperkenalkan saja, tapi juga agar menarik perhatian bangsa lain untuk tertarik mengunjungi Indonesia guna menambah devisa Negara. Selama ini memang batik sudah “sukses” dikenal di banyak Negara dan dipamerkan. Namun, kecintaan bangsa lain terhadap keindahan batik pun menimbulkan masalah. Sebagai contohnya saja, beberapa waktu yang lalu, terjadi perseteruan antara Indonesia dengan Malaysia karena memperebutkan batik sebagai ciri khas dari negaranya. Malaysia mengaku bahwa batik berasal dari Negara Malaysia. Tindakan ini sangat membuat warga Indonesia sangat kesal dan marah karena budaya nya ingin dicuri.
Hal ini tidak dapat disimpulkan begitu saja. Walaupun tindakan ini merupakan tindakan warga Malaysia yang ‘senonoh’, hal ini tidak lepas dari ke-tidak pedulian nya warga Indonesia terhadap batik. Warga Indonesia memang sangat bangga mempunya batik, tetapi usaha dalam melestarikanya sangatlah minim. Hanya sekian persen dari seluruh warga Indonesia yang berjuang melestarikan budaya Indonesia ini.
Selama ini batik terus diajarkan kepada generasi muda di Indonesia, tetapi mereka mempunyai respon yang berbeda-beda. Dan malangnya, lebih banyak respon negative dibandingkan respon positif. Penulis berpendapat bahwa hal yang membuat mereka meresponya dengan negative adalah karena budaya modern akibat adanya era globalisasi yang membuat mereka enggan untuk melestarikan budaya tradisional mereka, apalagi yang terkesan kuno bagi mereka. Mereka lebih suka mengahbiskan waktu mereka kepada gadget gadget yang semakin lama semakin canggih. Sungguh miris sebenarnya jika warga Indonesia lebih cinta terhadap produk dan budaya yang berasal dari luar.
Sikap mereka yang tidak mempedulikan batik ini lah yang membuat Negara lain melihat kesempatan emas untuk mengambil hak milik sebagai budaya Negara mereka. Jika hal ini terjadi, dan memang kenyataanya sudah terjadi, warga Indonesia barulah mengambil tindakan. Banyak tuntutan kepada pemerintah agar merebut kembali batik yang mereka akui punya Indonesia. Memang benar batik punya Indonesia, tetapi mengapa mereka baru mengakui batik setelah ada yang berusaha untuk mencurinya. Manusia memang tidak sepenuhnya menghargai sesuatu miliknya hingga mereka kehilanganya.
Setelah pereseteruan itu, tidak sedikit juga warga Indonesia yang meresponnya dengan positif maupun negative. Mereka menghina Malaysia karena sudah berusaha mencuri batik dari Indonesia dengan membuat cacian di beberapa situs online hingga mendapat balasan dari warga Malaysia. Meskipun demikian, tidak sedikit juga warga yang meresponya dengan positif. Mereka kembali melestarikan dan memperkenalkan batik kepada warga Indonesia dengan cara mengaplikasikanya ke ‘gadget’ warga Indonesia. Banyak muncul aplikasi-aplikasi di telefon selular yang bertemakan batik.
Memang tidak lah mudah melestarikan budaya ini, usaha-usaha seperti ini sangat dibutuhkan guna mempertahankan batik agar tetap abadi hingga ke generasi-generasi berikutnya.

PENUTUP

         Deimikianlah makalah yang dapat penulis buat. Jika ada kata yang kurang berkenan maupun kesalahan dalam penulisan, penulis mohon maaf karena kesempurnaan hanyalah milih Allah SWT.
         Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk memotivasi dalam membuat makalah-makalah berikutnya.

                                                                                 PENULIS
Dimas Wahyu Arifiawan