Dul Kecelakaan
Maut, Polisi Razia Pelajar Bermotor
Pascakecelakaan
yang melibatkan AQJ (13) alias Dul, anak musisi Ahmad Dhani, Polsek Tambora
melakukan razia kendaraan pribadi. Polisi menjaring kendaraan yang dikemudikan
pelajar di Jalan Raya KH Muhammad Mansyur, Tambora, Jakarta Barat. Target
utamanya, anak di bawah umur.
Kepala Unit
Lantas Polsek Tambora, AKP Budi Harsono mengatakan, sebanyak puluhan pelajar
dari berbagai sekolah ditilang petugas lantaran melanggar aturan pada saat mengendarai
sepeda motor.
"Para
pelajar kebanyakan tidak memakai helm, surat-suratnya juga tidak lengkap. Ada
juga yang berboncengan lebih dari 2 orang," kata Budi ketika dihubungi di
Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Tak hanya
menilang puluhan pelajar, polisi juga menahan sedikitnya 15 anak sekolah yang
kedapatan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). "15 pelajar tidak
memiliki SIM kita tahan sementara di Polsek Tambora. Selanjutnya setelah
orangtua mereka datang kita beri imbauan dan kita lepaskan," jelas Budi.
Usai menilang
puluhan pelajar yang kedapatan melanggar aturan lalu lintas itu, kepolisian
juga memberikan peringatan, imbauan, dan penyuluhan di sekolah-sekolah.
"Kita
kasih penyuluhan ke sekolah-sekolah juga, agar pihak sekolah juga memonitor
anak didiknya," ujar Budi.
Razia tersebut,
lanjut Budi, sengaja dilakukan pihaknya untuk memberi peringatan kepada para
pelajar agar tertib berlalu lintas pascakecelakaan maut yang menewaskan
sedikitnya 6 orang di KM 8-200 Tol Jagorawi, Minggu 8 September lalu.
"Kita
melihat kejadian-kejadian sebelumnya banyak insiden kecelakaan termasuk terkait
anaknya Ahmad Dhani, untuk itu kita coba antisipasi," tutup Budi.
(Mut/Ism)
Analisa:
Pasca
kecelakaan yang terjadi kepada Abdul Qhadir Jaelani (AQJ) putra bungsu musisi
Ahmad Dhani, razia terhadap pengendara motor dibawah umur diselenggarakan di
berbagai daerah dan tempat. Hal ini memang sengaja di laksanakan agar tidak ada
lagi pelajar atau anak dibawah umur yang mengendarai kendaraan tanpa memiliki
surat izin mengemudi (SIM).
Hal ini memang
sebenarnya perlu dilakukan sejak dulu, melihat banyaknya pengendara motor
bahkan mobil yang dengan bebas berkendara di jalan raya tanpa memiliki SIM,
terutama pelajar. Alasan mereka untuk tetap berkendara ialah karena jauhnya
jarak dari sekolah dan rumah mereka masing-masing. Sebelumnya masalah tersebut
sudah di solusikan oleh ditambah nya unit kendaraan umum. Namun kembali ke
masalah yang paling utama, yaitu kurang memadai-nya fasilitas kendaraan umum di
Jakarta. Bahkan “Busway”, kendaraan yang di perkirakan akan menjadi kendaraan
umum yang aman, nyaman dan bebas hambatan nyatanya menjadi kendaraan umum yang
penuh sesak bahkan tidak lagi merupakan kendaraan umum yang bebas hambatan
dikarenakan pengendara mobil pribadi yang memasuki jalur busway hingga
mengakibatkan penumpukan di jalur tersebut.
Selain itu,
para pelajar pengguna kendaraan bermotor berkomitmen bahwa membawa motor
sendiri sudahlah menjadi trend di kalangan remaja. Hal ini dapat dilihat oleh
bervariasinya motor yang digunakan oleh para pelajar tersebut, bahkan kondisi
motor mereka sudah tidak sesuai dengan apa yang tertulis di surat-surat (STNK)
mereka. Hal inilah yang menyebabkan mereka tetap berkendara.
Cepat dan
fleksibel merupakan alasan yang paling utama yang di rasakan oleh semua
pengendara motor, mereka lebih cepat sampai ke tujuan karena bentuk motor yang
relatif kecil untuk menyalip di antara kemacetan.
Selain para
pelajar, banyak juga orang dewasa yang tertangkap mengendarain motor tanpa SIM.
Mereka beralasan membuat SIM sangat sulit bahkan mahal. Mereka mempunyai
prinsip “tidak salah jika tidak mempunyai SIM selama tidak melanggar lalu
lintas” nyatanya, pelanggaran lalu lintas lebih sering dilakukan oleh
pengendara motor yang tidak memiliki SIM.
Sudah banyak
solusi yang di laksanakan oleh dinas perhubungan dan polisi lalu lintas dalam
menindak masalah ini. Namun kesadaran masyarakan lah yang berperan paling
penting dalam masalah ini. Disisi lain, razia merupakan solusi yang tidak
efektif, karena tidak memungkinkan untuk mengecek semua pengendara yang lewat.
Selain itu, razia pengendara motor juga sering menyebabkan kemacetan di
jalanan.
Untuk itu mari
kita patuhi dan penuhi syarat-syarat untuk berkendara, karena kesaradaran kita adalah kunci utama untuk menciptakan tertibnya berlalu lintas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar