EKOLOGI
LINGKUNGAN
Ekologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup
dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos
(“ilmu”). Sangat diperhatikan dengan hubungan energi dan menemukannya kembali
kepada matahari kita yang merupakan sumber energi yang digunakan dalam
fotosintesis.
Ilmu lingkungan adalah ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas,yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. ILMU LINGKUNGAN adalah ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya.
Ilmu lingkungan adalah ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas,yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. ILMU LINGKUNGAN adalah ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya.
Ekologi adalah dasar pokok ilmu lingkungan. Inti permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah ekologi yakni hubungan makluk hidup, khususnya manusia dengan lingkunganya Populasi adalah golongan-golongan individu dari suatu jenis organisme. Komunitas adalah semua populasi yang menduduki suatu daerah tertentu Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Istilah ekologi pertama kali diusulkan oleh ahli Biologi Bangsa Jerman bernama Erns Haeckel tahun 1869
Ekologi Industri adalah bidang ilmu yang difokuskan pada dua tujuan yaitu
peningkatan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan. Pada konsep ekologi
industri, sistem industri dipandang bukan sebagai suatu sistem yang terisolasi dari
sistem dan lingkungan disekelilingnya, melainkan merupakan satu kesatuan.
Didalam sistem ini dioptimalkan siklus material, dari mulai bahan mentah hingga
menjadi bahan jadi, komponen, produksi dan pembuangan akhir. Faktor-faktor yang
dioptimalkan termasuk sumber daya, energi dan modal.Konsep dalam Ekologi
Industri mengadaptasi analogi ekosistem alam kedalam sistem industri.
Tingkatan-tingkatan organisme dalam ekosistem saling berinteraksi, saling
mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Tingkatan
organisasi dalam dunia industri adalah industri tunggal, industri kawasan,
industri global dan ekosistem industri. Antara komunitas industri dan
lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan
ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen,
konsumen, dan dekomposer/pengurai.Ekologi industri adalah suatu yang
ditandai dengan banyak ragam kelompok hubungan antar produksi dan konsumsi.
Dari perspektif suatu institusi, keragaman ini dapat dikelompokkan berdasarkan
batasan sistem. Salah satu bagian dari ekologi industri adalah simbiosis
industri. Pada prinsipnya ekologi industri berhubungan dengan aliran bahan /
material dan energi pada sistem dalam skala berbeda, mulai dari produksi ke pabrik
hingga ke tingkat masional dan tingkat global. Simbiosis (hubungan yang saling
menguntungkan / mutually benefial relationship) industri difokuskan pada
aliran-aliran jaringan bisnis dengan organisasi lainnya baik dalam peta ekonomi
local maupun regional sebagai suatu pendekatan ekologi dari pembangunan
industri yang berkelanjutan.
Ekologi Industri adalah bidang ilmu yang
difokuskan pada dua tujuan yaitu peningkatan ekonomi dan peningkatan kualitas
lingkungan. Pada konsep ekologi industri, sistem industri dipandang bukan
sebagai suatu sistem yang terisolasi dari sistem dan lingkungan
disekelilingnya, melainkan merupakan satu kesatuan. Didalam sistem ini
dioptimalkan siklus material, dari mulai bahan mentah hingga menjadi bahan
jadi, komponen, produksi dan pembuangan akhir. Faktor-faktor yang dioptimalkan
termasuk sumber daya, energi dan modal.
Konsep dalam Ekologi Industri
mengadaptasi analogi ekosistem alam kedalam sistem industri.
Tingkatan-tingkatan organisme dalam ekosistem saling berinteraksi, saling
mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Tingkatan
organisasi dalam dunia industri adalah industri tunggal, industri kawasan,
industri global dan ekosistem industri. Antara komunitas industri dan
lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan
ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen,
konsumen, dandekomposer/pengurai.
Ekologi industri adalah suatu yang
ditandai dengan banyak ragam kelompok hubungan antar produksi dan konsumsi.
Dari perspektif suatu institusi, keragaman ini dapat dikelompokkan berdasarkan
batasan sistem. Salah satu bagian dari ekologi industri adalah simbiosis
industri. Pada prinsipnya ekologi industri berhubungan dengan aliran bahan /
material dan energi pada sistem dalam skala berbeda, mulai dari produksi ke
pabrik hingga ke tingkat masional dan tingkat global. Simbiosis (hubungan yang
saling menguntungkan / mutually benefial relationship) industri difokuskan pada
aliran-aliran jaringan bisnis dengan organisasi lainnya baik dalam peta ekonomi
local maupun regional sebagai suatu pendekatan ekologi dari pembangunan
industri yang berkelanjutan.
ASAS-ASAS
PENGETAHUAN LINKUNGAN
ASAS 1: Menyatakan bahwa semua energi yang memasuki
sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi
tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
ASAS 2: Menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan
energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu “Semua sistem
biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk
panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa.”
ASAS 3: Menyatakan bahwa materi, energi, ruang,
waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
ASAS 4: Menyatakan bahwa semua kategori sumber alam,
jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun
dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
ASAS 5: Menyatakan
bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
ASAS 6: Menyatakan bahwa Individu dan spesies yang
mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil
mengalahkan saingannya tersebut.
ASAS 7: Menyatakan bahwa kemantapan pada
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah
diramal.
ASAS 8: Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh
atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana
nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
ASAS 9: Menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa
saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara
biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS 10: Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil
perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik
mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada
peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
ASAS 11: Menyatakan
bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap.
Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman
pertanian dilahan transmigran.
ASAS 12: Menyatakan
bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada
kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
ASAS 13: Menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik
telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada
ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi
lebih jauh.
ASAS 14: Menyatakan bahwa derajat pola keteraturan
naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah
populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.
Ekologi lingkungan merupakan salah satu ilmu yang cukup penting untuk
dipahami dalam dunia perindustrian, khususnya industry manufaktur. Penyebab dari
pentingnya ilmu ini dalam dunia perindustrian adalah tidak lain karena dalam
proses manufaktur atau produksi dalam sebuah industri manufaktur harus
memperhatikan aspek-aspek lingkungan agar tidak merugikan lingkungan disekitar
tempat produksi tersebut. Karena jika tidak memperhatikan aspek lingkungan dan
lainnya akan berdampak negatif kepada lingkungan sekitar tempat produksi
seperti pembuangan limbah dan polusi yang dihasilkan dari produksi tersebut. Jika
tidak mengikuti peraturan yang ada, suatu perusahaan mungkin saja dituntut dan
dikenakan pasal yang sudah ada mengenai pencemaran lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar