Pages

Senin, 07 November 2016

JENIS-JENIS BENTUK PEMASARAN


JENIS-JENIS STRATEGI PEMASARAN


Di bidang manajeman dan bisnis tentu kita sering mengenal istilah “pemasaran” dan biasanya pemasaran identik dengan sales. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam sebuah perusahaan atau bisnis perdagangan yang dilakukan untuk meningkatkan usahanya dan juga menjaga kelangsungan hidup perusahaan yang dijalaninya. Dalam melakukan pemasaran agar bisa berjalan dengan baik, tentu harus memiliki keahlian dalam pemasaran. Untuk pembahasan kali ini penulis fokuskan pada pengertian pemasaran itu sendiri yang dijelaskan oleh para ahli.
1. Pengertian Pemasaran
Adapun pengertian pemasaran menurut para ahli akan dijabarkan berikut ini :
·               William J. Stanton
Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis atau usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga barang atau jasa, mempromosikannya, dan mendistribusikannya kepada konsumen dan bisa memuaskan konsumen.
·               Kotler & Amstrong
Pemasaran merupakan sebuah proses managerial yang orang-orang didalamnya mendapatkan apa yang mereka inginkan & butuhkan melalui penciptaan & pertukaran produk-produk yang ditawarkan & nilai produknya kepada orang lain.  
·               Philp Kotler 
Suatu kegiatan manusia yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui proses pertukaran.
·               Philip & Duncan 
Pemasaran merupakan sesuatu yang terdiri dari segala langkah yang digunakan untuk menempatkan barang yang dijualbelikan ke tangan pembeli atau konsumen.
·               Wikipedia
Dalam wikipedia menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses penyusunan komunikasi yang terpadu & tujuannya untuk memberikan informasi tentang barang atau jasa yang diperjualbelikan yang kaitannya untuk memuaskan keinginan & kebutuhan masyarakat.
·               Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Th.2008
Pemasaran ialah proses; cara; perbuatan dalam memasarkan barang dagangan; perihal menyebarluaskan di tengah-tenganh masyarakat pada umumnya


A.     Pemasaran Waralaba
Menurut Blake & Associates (Blake, 1996), kata franchise berasal dari bahasa Perancis kuno yang berarti bebas. Pada abad pertengahan franchise diartikan sebagai hak utama atau kebebasan (Sewu, 2004, p. 15).
Menurut Queen (1 993:4-5) franchise adalah kegiatan pemberian lisensi dari pemegang usaha (franchisor) kepada pembeli merek usaha (franchisee) untuk berusaha dibawah nama dagang franchisor berdasarkan kon trak dan pembayaran royalti.
European Code of Ethics for Franchising memberikan definisi franchise sebagai berikut (European Code of Ethics for Franchising, 1992, p. 3): “Franchise adalah sistem pemasaran barang dan atau jasa dan atau teknologi, yang didasarkan pada kerjasama tertutup dan terus menerus antara pelaku-pelaku independent (maksudnya franchisor dan individual franchisee) dan terpisah baik secara legal (hukum) dan keuangan, dimana franchisor memberikan hak pada individual franchisee, dan membebankan kewajiban untuk melaksanakan bisnisnya sesuai dengan konsep dari franchisor” ( Sewu, 2004, p. 5-6).
Menurut Winarto (1995, p. 19) Waralaba atau franchise adalah hubungan kemitraan yang usahanya kuat dan sukses dengan usahawan yang relatif baru atau lemah dalam usaha tersebut dengan tujuan saling menguntungkan khususnya dalam bidang usaha penyediaan produk dan jasa langsung kepada konsumen.

1).  Jenis/Bentuk Franchise
Menurut Mohammad Su’ud ( 1994:4445) bahwa dalam praktek franchise terdiri dari empat bentuk:
1. Product Franchise
Suatu bentuk franchise dimana penerima franchise hanya bertindak mendistribusikan produk dari petnernya dengan pembatasan areal.
2. Processing or Manufacturing Frinchise
Jenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek franchisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan dan minuman.
Suatu bentuk franchise dimana PT Ramako Gerbangmas membeli dari master franchise yang mengeloia Mc Donald‘s di Indonesia yang hanya memberi know how pada PT Ramako Gerbangmas tersebut untuk menjalankan waralaba Mc Donald’s.
3. Bussiness Format atau System Franchise
Franchisor memiliki cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu paket, seperti yang dilakukan oleh Mc Donald’s dengan membuat variasi produknya dalam bentuk paket.
4. Group Trading Franchise
Bentuk franchise yang menunjuk pada pemberian hak mengelola toko-toko grosir maupun pengecer yang dilakukan toko serba ada.
Menurut International Franchise Association (IFA) berkedudukan di Washington DC, merupakan organisasi Franchise International yang beranggotakan negara-negara di dunia, ada empat jenis franchise yang mendasar yang biasa digunakan di Amerika Serikat, yaitu:
·    Product Franchise
Produsen menggunakan produk franchise untuk mengatur bagaimana cara pedagang eceran menjual produk yang dihasilkan oleh produsen. Produsen memberikan hak kepada pemilik toko untuk mendistribusikan barang-barang milik pabrik dan mengijinkan pemilik toko untuk menggunakan nama dan merek dagang pabrik. Pemilik toko harus membayar biaya atau membeli persediaan minimum sebagai timbal balik dari hak-hak ini. Contohnya, toko ban yang menjual produk dari franchisor, menggunakan nama dagang, serta metode pemasaran yang ditetapkan oleh franchisor.
·     Manufacturing Franchises
Jenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek franchisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan dan minuman.
·    Business Oportunity Ventures
Bentuk ini secara khusus mengharuskan pemilik bisnis untuk membeli dan mendistribusikan produk-produk dari suatu perusahaan tertentu. Perusahaan harus menyediakan pelanggan atau rekening bagi pemilik bisnis, dan sebagai timbal baliknya pemilik bisnis harus membayarkan suatu biaya atau prestasi sebagai kompensasinya. Contohnya, pengusahaan mesin-mesin penjualan otomatis atau distributorship.
·    Business Format Franchising
Ini merupakan bentuk franchising yang paling populer di dalam praktek. Melalui pendekatan ini, perusahaan menyediakan suatu metode yang telah terbukti untuk mengoperasikan bisnis bagi pemilik bisnis dengan menggunakan nama dan merek dagang dari perusahaan. Umumnya perusahaan menyediakan sejumlah bantuan tertentu bagi pemilik bisnis membayar sejumlah biaya atau royalti. Kadang-kadang, perusahaan juga mengaharuskan pemilik bisnis untuk membeli persediaan dari perusahaan.

2). Keunggulan dan Kelemahan Sistem Franchise
Franchising juga merupakan strategi perluasan dari suatu usaha yang telah berhasil dan ingin bermitra dengan pihak ketiga yang serasi, yang ingin berusaha, dan memiliki usaha sendiri. Sistem franchise ini mempunyai keunggulan-keunggulan dan juga kerugian-kerugian. Keunggulannya adalah:
“As practiced in retailing, franchising offers franchisees the advantage of starting up a new business quickly based on a proven trademark and formula of doing business, as opposed to having to build a new business and brand from scratch.”
“Seperti dalam praktek retailing, franchising menawarkan keuntungan untuk memulai suatu bisnis baru dengan cepat berdasar pada suatu merek dagang yang telah terbukti bisnisnya, tidak sama seperti dengan membangun suatu merek dan bisnis baru dari awal mula.” Selain itu menurut Rachmadi keunggulan lainnya dari sistem franchise bagi franchisee, antara lain:
a. Pihak franchisor memiliki akses pada permodalan dan berbagi biaya dengan franchisee dengan resiko yang relatif lebih rendah.
b. Pihak franchisee mendapat kesempatan untuk memasuki sebuah bisnis dengan cara cepat dan biaya lebih rendah dengan produk atau jasa yang telah teruji dan terbukti kredibilitas mereknya.
c. Lebih dari itu, franchisee secara berkala menerima bantuan manajerial dalam hal pemilihan lokasi bisnis, desain fasilitas, prosedur operasi, pembelian, dan pemasaran. (Rachmadi, 2007, p. 7-8)
Sedangkan kerugian sistem franchise bagi franchisee adalah:
a.     Sistem franchise tidak memberikan kebebasan penuh kepada franchisee karena franchisee terikat perjanjian dan harus mengikuti sistem dan metode yang telah dibuat oleh franchisor.
b.     Sistem franchise bukan jaminan akan keberhasilan, menggunakan merek terkenal belum tentu akan sukses bila tidak diimbangi dengan kecermatan dan kehati-hatian franchisee dalam memilih usaha dan mempunyai komitmen dan harus bekerja keras serta tekun.
c.     Franchisee harus bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik dalam hubungannya dengan franchisor. (Sukandar, 2004, p. 67)
d.     Tidak semua janji franchisor diterima oleh franchisee.
e.     Masih adanya ketidakamanan dalam suatu franchise, karena franchisor dapat memutuskan atau tidak memperbaharui perjanjian. (Rachmadi, 2007,p. 9)
Contoh-contoh usaha yang menggunakan strategi pemasaran waralaba antara lain: McDonald’s, Pizza-Hut, KFC dan lain-lain

B.   Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung terdiri dari hubungan langsung dengan pelanggan individu yang dibidik secara seksama baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun membina hubungan pelannggan yang berlangsung lama. Dengan menggunakan basis data yang rinci, mereka merancang tawaran dan komunikasi pemasaran yang mampu menanggapi kebutuhan-kebutuhan segmen yang sudah didefinisikan secara sempit atau bahkan para pembeli individu. Lebih dari sekedar mengembangkan merek dan citra, mereka biasanya mencari tanggapan pelanggan yang langsung, segera, dan dapat diukur.
1. Manfaat-Manfaat Pemasaran Langsung
a. Manfaat-Manfaat bagi Pembeli
Pemasaran langsung memberi manfaat kepada pembeli dalam banyak cara, antara lain:
·      Nyaman. Para pelanggan tidak harus menghadapi kemacetan, menemukan tempat parkir,  dan mengacak seluruh toko dan lorong untuk menemukan dan meneliti produk. Mereka dapat berbelanja dengan membandingkan produk melalui surat katalog dan menjelajahi situs internet.
·      Mudah dan Bersifat Pribadi. Para pelanggan menghadapi lebih sedikit kebisingan tawar-menawar ketika membeli dan tidak harus menghadapi wiraniaga atau menjadi bulan-bulanan bujukan dagang yang memaksa-maksa dan emosional. Para pembeli dari kalangan bisnis dapat mempelajari produk dan jasa yang tersedia tanpa harus menunggu dan menyelesaikan urusan dengan tenaga penjual.
·      Informasi Komparatif. Saluran online dan Internet juga memberi pelanggan akses ke banyak informasi komparatif, informasi tentang perusahaan, produk, dan pesaingnya. Situs-situs yang bagus sering memberikan informasi lebih banyak dalam bentuk yang lebih berguna daripada yang dapat diberikan oleh pegawai penjualan yang paling penuh perhatian pada profesinya.
·      Interaktif dan Segera. Para pelanggan sering dapat berinteraksi dengan situs penjual untuk menciptakan dengan tepat konfigurasi informasi, produk, atau layanan yang mereka inginkan, kemudian memesan atau men-download informasi tersebut secara seketika.
b. Manfaat bagi Penjual
Pemasaran langsung juga menghasilkan banyak manfaat bagi para penjual, yaitu:
·        Pembentukan Hubungan dengan Konsumen. Para pemasar langsung menyusun atau membeli basis data yang mengandung informasi rinci tentang pelanggan yang berpotensi menghasilkan laba. Dengan menggunakan basis data itu, mereka membangun hubungan yang kuat dan berkesinambungan dengan pelanggan.
·        Menurunkan Biaya dan Meningkatkan Kecepatan dan Efisiensi. Para pemasar online terhindar dari biaya pemeliharaan toko dan biaya sewa, asuransi, dan fasilitas umum yang menyertainya. Para pelanggan berhubungan langsung dengan penjual sehingga pemasaran online sering menghasilkan penurunan biaya dan peningkatan efisiensi fungsi-fungsi saluran dan logistik seperti pemrosesan pesanan, penanganan persediaan, pengiriman, dan promosi perdagangan
·        Fleksibilitas. Para pemasar membuat penyesuaian terus-menerus pada tawaran dan program-programnya. Sebagai contoh, katalog online dapat disesuaikan setiap hari atau bahkan setiap jam, dengan mengadaptasi pilihan, harga, dan promosi produk supaya sesuai dengan kondisi pasar yang terus berubah.
·        Global. Internet merupakan medium global yang memungkinkan para pembeli dan penjual meng-klik dari satu negara ke negara lain dalam hitungan detik. Pemasar online kecil sekalipun akan mengetahui bahwa mereka mempunyai akses langsung ke pasar global.
2. Kelebihan Direct Marketing
a.   Targeting: Targeting merupakan suatu strategi untuk memilih, menyeleksi dan menjangkau suatu pasar. Dengan Direct Marketing diharapkan suatu produk/jasa dapat menjangkau target pasarnya.
b.   Cost Effective: Biaya yang dikeluarkan jauh lebih efektif mengingat penjualan yang dilakukan adalah penjualan yang berulang (repeat sales) dengan target pasar yang cukup jelas.
c.   Flexibility: Direct marketing dapat dilakukan melalui berbagai jenis bentuk media.
d.   Control & Accountability: Dengan Direct Marketing akan mudah dihitung respon yang muncul dari kegiatan marketing disamping dapat mempermudah pembuatan anggaran promosi.
e.   Measures of Effectiveness: Dengan direct media, feedback dapat diperoleh langsung dari konsumen.
f.    Opportunity to Test: Dengan Direct Marketing, kegiatan riset harga, promosi, dan penentuan waktu dapat dengan mudah dilakukan.
g.   Consumer Database: Database konsumen dapat dengan mudah dibentuk dalam Direct Marketing sehingga dapat diraih penjualan yang berulang dari satu pelanggan.
3. Kekurangan Direct Marketing
a.   Image Factors: Direct Marketing yang dilakukan lewat pengiriman surat misalnya, konsumen yang ditelepon setiap saat ataupun penawaran lewat sales dapat menimbulkan citra negatif dimata konsumen terutama saat konsumen membutuhkan privacy atau tidak mau diganggu. Peran perusahaan dalam melihat saat yang tepat bagi konsumen merupakan solusi masalah ini.
b.   Ketepatan: Tingkat ketepatan daftar yang digunakan untuk menunjuk target market yang dituju terkadang terlalu rendah, karena daftar yang digunakan tidak sesuai dengan target market yang disasar oleh perusahaan.
c.   Content Support: Untuk melaksanakan Direct Marketing diperlukan fasilitas dan sarana yang cukup memadai,
d.   misalnya fasilitas telepon on-line, SDM yang handal dan menguasai informasi suatu produk/jasa dimana perusahaan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyediakan fasilitas tersebut.
e.   Rising Costs: Semakin lama harga-harga untuk iklan yang menggunakan media direct mail makin mahal, sehingga banyak yang beralih menggunakan media internet.
Sejumlah usaha alternative pada usaha pemula dana oleh para wiraswastawan untuk pemasaran langsung diantaranya:
1.      Periklanan terklasifikasi
2.      Periklanan display
3.      Kiriman pos langsung
4.      Catalog penjualan
5.      Pemasaran tanggapan langsung media

C.   Multi Level Marketing
Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa pengertian multi level marketing (MLM) identik atau sama dengan sales atau tenaga penjual pada umunya, padahal keduanya berbeda. Sales hanya akan mendapatkan satu keuntungan saja, sedangkan MLM akan mendapatkan keuntungan ganda berupa bonus, seperti bonus eceran, bonus prestasi dan bonus perkembangan, potongan harga, dan incentive-incentive lainnya. Salesman konvensional mendapatkan motivasi dari berbagai macam training yang diselenggarakan perusahaan, sedangkan para networker memiliki komunitas yang lebih solid dan sistem pemberdayaan yang lebih canggih. Para upline membuat suatu kelompok dan bertindak sebagai pembimbing downline. Mereka membuat pertemuan-pertemuan reguler, yang tujuan utamanya adalah untuk memberikan morivasi bagi para anggotan MLM (Dewi, 2004).
Strategi MLM adalah suatu cara atau metode yang dirancang oleh perusahaan untuk menawarkan suatu produk dan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan, dengan jalan melaksanakan penjualan secara langsung kepada konsumen melalui suatu jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas. MLM disebut juga dengan network marketing, yang intinya adalah membentuk jaringan bisnis atau pemasaran dan membagi-bagi keuntungan bersama (“Surya”, 1994: 7). Perusahaan yang menggunakan strategi MLM akan mendistribusikan produk-produknya melalui sebuah jaringan yang terdiri dari para pelaku bisnis independent di seluruh dunia secara bebas (Valentine, 2003).
Tugas utama para distributor perusahaan MLM relatif sederhana yaitu menjual produk secara langsung kepada konsumen dan mencari teman atau anggota baru agar ikut bergabung dan bersedia memasarkan produk-produk perusahaan. Untuk dapat meraih kesuksesan dalam sistem ini setiap distributor harus bekerja keras menjual produk-produk perusahaan kepada konsumen dan mencari mitra kerja untuk melakukan hal yang sama sebanyak-banyaknya, sehingga mempunyai jaringan yang luas.
Penghasilan mereka diperoleh dari laba grosir, laba eceran, dan persentase dari volume penjualan total kelompok atau jaringan yang berhasil dibentuk.
1.    Kelebihan MLM
Keunggulan metode ini adalah ketika mereka menjadi anggota pasif masih memungkinkan untuk mendapatkan penghasilan atau bonus (passive income) asal dapat mensponsori anggota sebanyak mungkin. Mereka yang berprestasi tinggi akan mendapatkan penghasilan yang tinggi pula.
a.       Proses Mudah dan Cepat
Jika Anda ingin bergabung ke dalam bisnis MLM ini, Anda tidak perlu membuang-buang banyak waktu. Anda tinggal membayar biaya pendaftaran (keanggotaan) yang nominalnya sudah ditentukan. Biaya itu juga berlaku seumur hidup, sehingga Anda hanya perlu bayar sekali saja. Selain itu, Anda juga diwajibkan untuk belanja produk tertentu yang sudah ditetapkan juga. Namun, ada berberapa MLM yang hanya mewajibkan anggotanya membayar biaya keanggotaan tanpa membeli produk.
b.    Produk Unik dan Langka
Jika Anda mengamati brosur produk yang ditawarkan MLM tertentu, sebagian besar produk itu tidak bisa ditemukan di tempat lain. Produk yang dijual memang benar-benar unik dan menarik. Sebagian besar produk MLM adalah obat herbal atau produk lain yang menunjang kesehatan.
c.    Mudah Menjalankan Bisnis
Sekali Anda bergabung dalam bisnis ini, Anda hanya tinggal mencari downline baru dengan melakukan presentasi. Setiap presentasi hanya butuh waktu sekian jam. Kegiatan ini tentunya tidak akan membuang waktu Anda sehingga bisnis MLM memang bisa dijalankan sebagai bisnis sampingan. Tugas utama Anda hanya mencari downline.
d.    Anggota MLM Biasanya Bermotivasi Tinggi
Jika Anda pernah bertemu dengan pebisnis MLM, Anda mungkin menemukan perbedaan dalam cara berbicara, berpikir, dan bertingkah laku. Anggota MLM biasanya selalu antusias menawarkan sistem bisnis mereka. Bahkan, mereka bisa saja mengoceh sampai mulutnya berbusa. Mereka selalu menawarkan janji-janji dan impian yang bisa diraih selama mengikuti bisnis MLM. Bahkan, mereka selalu mengatakannya dengan penuh percaya diri. Penulis sendiri juga salut terhadap ketekunan mereka dalam menjalankan bisnis ini.
2.    Kekurangan MLM
Bisnis MLM tidak selalu menarik bagi semua orang. Banyak sekali orang yang merasa tertipu dengan sistem bisnis semacam ini. Bahkan, ada juga orang yang mengganggap bahwa semua pihak yang terlibat dalam bisnis MLM adalah penipu. Kenapa mereka bisa berpendapat seperti itu? Inilah alasannya.
a.    Produk MLM Mahal
Pernahkah Anda membandingkan produk yang ditawarkan MLM tertentu dengan produk yang dijual bebas di pasaran. Harganya tentu berbeda jauh. Kebanyakan produk MLM dipatok dengan harga yang bisa menguras isi kantong Anda dengan cepat. Harga tersebut belum tentu sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Sebagian besar produk MLM adalah produk penunjang kesehatan. Namun, banyak orang tidak merasa kesehatannya membaik setelah mengkonsumsi produk tersebut. Inilah yang membuat kualitasnya dipertanyakan.
b.      Downline Selalu Dimanfaatkan Upline
Jika Anda masih belum mempunyai downline dalam bisnis MLM, sudah pasti Anda hanya akan menderita tanpa mendapatkan keuntungan apapun. Upline bisa mendapatkan keuntungan dari downline. Dengan kata lain, upline memanfaatkan downline. Keuntungan yang didapatkan upline berasal dari downline. Jika Anda tidak bisa mendapatkan downline (korban baru), Anda hanya akan menjadi keset.
c.       MLM= Multi Lie Marketing
MLM selalu menawarkan janji muluk dan bonus menarik kepada anggotanya jika mereka bisa mencapai level tertentu. Hadiah yang ditawarkan bisa berupa mobil, liburan ke luar negeri, atau hadiah lain yang bisa membuat kita meneteskan air liur. Namun, hadiah tersebut hanyalah omong kosong belaka. Tidak semua anggota MLM yang memenuhi kualifikasi bisa mendapatkan hadiah tersebut. Jika hadiah tersebut hanya omong kosong tanpa bukti, bisnis MLM adalah bisnis yang mengandalkan multi lie (kebohongan bertingkat). Upline harus berbohong kepada korban baru dengan iming-iming hadiah. Downline tadi juga harus berbohong kepada orang lain untuk mendapatkan anggota baru, atau dia akan selamanya menjadi keset.
d.      MLM Tidak Bertahan Lama
Berapa lama Anda bisa bertahan menjadi anggota MLM? Rata-rata, anggota MLM hanya mampu bertahan di bisnis ini selama 1-3 tahun. Mereka memutuskan diri untuk mundur karena bisnis ini dinilai sangat merugikan anggotanya. Jika downline paling bawah mundur dari bisnis MLM, dampaknya tidak terlalu besar. Namun, ketika upline memutskan diri untuk pensiun dari bisnis MLM, semua downlinenya bisa kelimpungan.
e.    MLM Mempunyai Citra Buruk
Silahkan Anda buktikan pernyataan ini sendiri. Tanyalah teman atau rekan kerja mengenai bisnis MLM. Kebanyakan orang menganggap bisnis ini sebagai bisnis tak jelas yang isinya hanya tipu-menipu. Jika Anda bertanya kepada mantan anggota MLM, dia pasti bisa mengatakan berbagai keburukan bisnis ini yang mungkin tidak diketahui orang lain. Di Indonesia, para pebisnis MLM juga dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka dinilai hanya sebagai pemimpi dan pembual yang kerjanya hanya mengoceh tak tentu arah. Jika Anda ingin tahu mengapa citra MLM buruk di masyarakat.
f.     MLM Menguntungkan Sedikit Orang dan Merugikan Banyak Orang
Siapa yang paling dituntungkan dalam bisnis MLM? Tentu saja jawabannya adalah orang yang berada pada posisi puncak dalam piramida sistem bisnis jaringan ini. Dia bisa mengambil keuntungan dari downlinenya dengan leluasa. Sebaliknya, downline hanya akan terus diperas oleh upline. Downline hanya bisa mengubah nasibnya dengan mencari mangsa baru untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Sebagian besar anggota MLM memang hanya diperas karena mereka harus membayar biaya pendaftaran yang memang cukup mahal dan belanja produk yang belum tentu ada manfaatnya.
g.    MLM Membuat Orang Miskin Tambah Miskin
Apa yang terjadi jika orang miskin nekat menjalani bisnis MLM ini? Tentunya, dia akan menderita kerugian besar karena harus membayar produk yang belum tentu ada manfaatnya. Keadaan bisa semakin parah jika dia masih terus menjadi downline paling bawah. Mendapatkan downline baru pun belum tentu bisa mengubah nasibnya. Akibatnya, kondisi keuangannya juga tidak berkembang sama sekali. Mungkin, biaya pendaftaran masih masuk akal, tetapi biaya tersebut bisa menjadi tak berguna jika tidak ada downline baru yang mau bergabung.
h.     Anggota MLM Agresif dan Suka Memaksa
Pernahkah Anda "diprospek" oleh seorang anggota MLM? Penulis pernah mengalami sendiri kejadian ini. Pertama, penulis diajak datang ke rumah pebisnis MLM tersebut. Sebenarnya, penulis tidak menyadari dirinya akan diprospek untuk masuk dalam bisnis MLM ini. Sesampainya di rumah anggota tersebut, penulis menerima berbagai penjelasan dan manfaat yang bisa diperoleh jika bergabung ke dalam bisnis MLM. Namun, penulis tidak tertarik untuk bergabung dan orang tersebut masih terus memaksa. Kisah lain juga dialami seorang teman. Dia ditawari untuk mengikuti bisnis MLM. Meskipun MLM tersebut hanya meminta uang pendaftaran, teman penulis tetap menolak. Akibatnya, hubungan mereka menjadi tidak harmonis lagi setelah penolakan tersebut.
Contoh usaha di Indonesia yang menggunakan strategi Multi Level Marketing antara lain Tupperware, Oriflame, K-link dan lain-lain

https://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli-lengkap.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/09/perusahaan-waralaba-franchise-definisi.html
http://dwiedarningasih.blogspot.co.id/2012/06/pemasaran-online-dan-pemasaran-langsung.html
https://kewiraswastaan.wordpress.com/2011/01/28/waralaba-franchising-dan-pemasaran-langsung/
http://kayla1093.blogspot.co.id/2014/05/kelebihan-dan-kekurangan.html
http://esoftdream.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-multi-level-marketing-mlm.html
http://caradaninfo3.blogspot.co.id/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-bisnis-mlm.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar