Pages

Minggu, 26 Maret 2017

ETIKA PROFESI

            Manusia merupakan makhluk hidup yang membutuhkan bantuan dari makhluk hidup lainnya untuk dapat bertahan hidup atau biasa disebut dengan makhluk social. Mengapa disebut dengan makhluk sosial? Ya, manusia sangat membutuhkan interaksi dengan sesama manusia bahkan dengan makhluk hidup lainnya untuk merasakan menjalani hidup sehari-hari. Namun, dalam berinteraksi sosial dengan orang lain atau makhluk hidup lainnya, manusia harus disertai dengan etika yang baik dalam bersosialisasi.
           
APA PENGERTIAN ETIKA?
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti
juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Berperilaku sesuai dengan etika yang baik merupakan suatu kewajiban bagi manusia, karena akan mempengaruhi bagaimana orang lain menilai sikap kita sebagai makhluk sosial. Berikut adalah perilaku-perilaku yang tidak beretika.

PERILAKU TIDAK BERETIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARi
Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi terhadap sesama manusia, maka dari itu manusia membutuhkan teman atau keluarga untuk memnuhi kebutuhan tersebut. Namun kita juga harus berhati-hati dalam berperilaku yang dapat mengganggu orang lain atau membuat orang lain merasa tidak nyaman dengan perilaku kita. berikut adalah perilaku-perilaku tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari menurut penulis.
1.      Menggunakan nama orang tua dalam bercanda dengan teman.
Orang tua merupakan sosok keluarga yang paling vital untuk dibahas. “menggunakan orang tua” dalam bercanda menurut penulis, karena dapat memicu amarah dari orang yang bersangkutan, terlebih lagi pada orang yang mengalami masalah dalam keluarga
2.      Membuka handphone orang lain tanpa izin
Handphone merupakan suatu barang yang cukup personal dalam hidup karena menyimpan percakapan-percakapan yang dapat bersifat sangat rahasia. Dengan membuka handphone orang lain tanpa izin secara tidak langsung sudah melakukan tindakan “menguping” atau mencuri informasi dari orang lain.
3.      Melewati perumahan orang lain dengan suara knalpot yang keras
Dalam memasuki kawasan tempat tinggal orang lain harus disertai dengan sopan santun. Dengan menggunakan suara knalpot yang keras dapat mengganggu ketenangan warga yang mungkin sedang beristirahat dirumahnya masing-masing. Namun, bukan artinya kita dapat berbuat seenaknya dikawasan rumah tinggal pribadi.
4.      Merokok diarea dilarang merokok atau didekat orang non-perokok
Perokok sudah menjadi hal yang dapat dilihat dibanyak tempat. Walaupun berbahaya, masih banyak orang yang melakukan hal tersebut. Asap yang dihasilkan oleh rokok dapat mengganggu pernafasan dan kesehatan bagi perokok bahkan dapat berakibat lebih buruk pada perokok pasif. Maka dari itu merokok didekat non perokok merupakan perilaku yang tidak beretika.
5.      Menghinda orang lain secara langsung maupun lewat media sosial
Penghinaan terhadap orang merupakan hal yang negative, bahkan terdapat undang-undang yang mengatur hal ini. Media sosial saat ini telah menjadi media yang memudahkan orang lain untuk berkomunikasi bahkan dengan orang yang tidak kita kenal dan belum kita jumpai sebelumnya. Namun bukan berarti kita dapat berbicara seenaknya terhadap orang lain lewat media sosial, karena dapat memicu amarah orang lain.

PERLILAKU TIDAK PROFESIONAL SEBAGAI SEORANG SARJANA TEKNIK INDUSTRI
Dalam dunia pekerjaan atau berprofesi juga harus disertai dengan etika yang baik, terlebih lagi jika kita baru memasuki dunia pekerjaan. Semua hal harus kita lakukan dengan bersikap hati-hati dalam berperilaku. Berikut adalah perilaku tidak professional sebagai sarjana teknik industry.
1.      Datang terlambat berulang kali
Waktu merupakan hal yang sangat berharga dalam hidup. Maka dari itu datang terlambat dapat diartikan sebagai tindakan yang membuang-buang waktu. Datang terlambat bekerja merupakan tindakan yang tidak professional, terlebih lagi jika bekerja dengan tim.
2.      Tidak menghargai pendapat orang lain
Dalam bekerja tentu banyak hal yang harus didiskusikan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Tentu banyak pendapat yang akan muncul dalam diskusi pekerjaan. Mencela atau meremehkan pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat kita atau yang lainnya merupakan tindakan yang tidak professional karena dapat memicu turunnya semangat orang yang bersangkutan.
3.      Membeberkan atau membocorkan rahasia perusahaan
Rahasia perusahaan merupakan suatu yang sangat berharga untuk diketahui oleh orang lain terlebih lagi oleh perusahaan lain. Bocornya rahasia perusahaan terhadap perusahaan lain dapat berakitbat turunnya saham perusahaan bahkan dapat mengalami kebangkrutan perusahaan. Maka dari itu, membocorkan perusahaan adalah tindakan yang sudah sulit untuk dapat ditolerir.
4.      Meninggalkan tempat kerja terlalu sering
Dalam bekerja harus disertai dengan tanggung jawab. Meninggalkan tempat kerja merupajan tindakan yang tidak beretika, terlebih lagi jika bekerja yang berhubungan dengan pelayanan orang lain. Hal ini akan membuat pelanggan kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan yang bersangkutan.
5.      Menyalahgunakan jabatan yang dimiliki
Mempunyai jabatan yang tinggi merupakan hal yang baik untuk dijadikan motivasi oleh orang lain karena mempunyai wewenang untuk memberikan perintah kepada bawahannya. Namun pada beberapa kasus, terdapat orang yang menyalahgunakan jabatannya seperti melakukan pengancaman terhadap orang lain, tidak membayar gaji pekerja, dan lain-lain. Hal ini merupakan hal yang sangat tidak professional bahkan sudah terdapat undang-undang yang mengatur hal tersebut.

PENTINGNYA ETIKA PROFESI BAGI SARJANA TEKNIK INDUSTRI
Etika profesi merupakan suatu kewajiban, bukan hanya bagi sarjana teknik industri, namun bagi semua masyarakat sesuai dengan profesinya masing-masing, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki profesi. Pentingnya etika profesi adalah untuk menjaga sikap dan perilaku antar sesama. Perilaku yang tidak didasari oleh etika profesi dapat berakibat hilangnya kepercayaan, rasa hormat bahkan dapat menimbulkan kebencian kepada orang yang bersangkutan. Karena semua manusia mempunyai perasaan yang mungkin sensitive terhadap beberapa perilaku yang tidak beretika. Hal tersebut dapat memicu timbulnya rasa kebencian yang dapat berujung dengan kerugian oleh beberapa pihak yang berkaitan. Untuk itu, etika profesi sangat penting dipahami dengan tujuan menjaga sikap terhadap orang lain.

ORGANISASI YANG SESUAI UNTUK DIIKUTI UNTUK PRODI TEKNIK INDUSTRI
Sebagai sarjana teknik industri dapat mengikuti berbagai bidang kegiatan yang ada dikalangan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tertentu, banyak pihak yang membuat suatu organisasi atau komunitas yang mengumpulkan beberapa orang yang berminat dan mempunyai tujuan yang sama. Berikut adalah beberapa organisasi atau komunitas yang sesuai untuk diikuti oleh prodi teknik industry.

  1. ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia)
    ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.
  2. IIE (Institute of Industrial and System Engineering)
    Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional dan nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.
  3. Pengusaha Kampus
Sebagai mahasiswa teknik industri yang ingin membuat usahanya sendiri dan masih menjalani masa perkuliahan, pengusaha kampus merupakan salah satu organisasi yang sesuai untuk diikuti. Pengusaha Kampuk (PK) adalah suatu wadah untuk para mahasiswa/wi yang ingin mengembangkan kreatifitas, relasi, berbisnis, maupun yang belum berbisnis, bermodalkan sosmed (sosisal media) Wathapp kita dapat langsung bergabung, jika teman-teman yang belum berbisnis dapat bergabung karena di PK ini kalian akan mendapatkan inspirasi maupun ide-ide untuk membangun usaha yang kita inginkan. PK (Pengusaha Kampus) telah menyebar luas dalam negeri maupun Internasional, didalam negeri dibagi-bagi sesuai wilayah seperti Regional Bogor, Depok, Bandung, Banten, Cilegon, Tangerang, Lampung, dan pusat PK berada di Jakarta.
  1. PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA (PEI)
Perhimpunan ergonomi Indonesia (PEI) adalah organisasi profesi tingkat nasional yang beranggotakan para pakar, pemakai dan peminat ergonomi di berbagai bidang yang bersama-sama berhimpun dalam suatu wadah untuk menggalang kemampuan dalam bidangnya masing-masing membina Ergonomi baik dalam keilmuan maupun dalam pemakaiannya sehingga potensi Ergonomi dalam Pembangunan Nasional dapat lebih digali dan diwujudkan secara nyata. PEI berpusat di bandung dan didirikan oleh peserta Pertemuan Nasional Ergonomi pada tanggal 10 Oktober 1987, bertempat di Gedung Labolatorium Teknologi 111 Institut Teknologi Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar